pembahasan Spiral Model
Spiral Model
1.1 Sejarah spiral model
Tahun 1986, model ini dikenal pertama kali oleh barry boehm pada makalahnya yang berjudul “A spiral model of software devlopment and enhancemen”. Makalah tersebut menjelaskan tentang diagram yang dihasilkan dari berbagai publikasi yang mendiskusikan tentang model spiral ini. Model ini adalah model yang sudah lama, tetapi sangat berguna untuk melakukan pengembangan proyek-proyek besar.
Pada makalah awal yang dibuatnya, berry boehm menganggap bahwa model spiral adalah suatu model proses yang berhubungan dengan inkrementasi, model waterfall dan model prototyping.
Namun dalam publikasi selanjutnya, boehm menjelaskan bahwa model spiral sebagai model proses generator yang mana pilihan berdasarkan risiko proyek untuk menghasilkan suatu model proses yang tepat untuk proyek tersebut.
1.2 Tahapan spiral model
1. Tahap liason
Tahap ini berhubungan dengan komunikasi antara orang yang akan mengembangkan sofware (system analyst) dengan pelanggan. Tujuanya adalah agar dapat memuaskan pelanggan dengan memperbaiki dan mengembangkan sofware sesuai dengan kebutuhan, kepentingan dankeinginan.
2. Tahap planning
Tahap peencanaan meliputi estimasi biaya yang digunakan, batas waktu, pengaturan jadwal, identifikasi lingkungan kerja, sumber-sumbsr informasi untuk melakukan iterasi. Hasilnya adalah dokumen spesifikasi kebutuhan sistem dan bisnis.
3. Tahap analisis risiko
Tahap ini berfungsi untukmengidentifikasi risiko yang berpotensi untuk terjadi dan menghasilkan suatu solusi alternatif secara teknis dan manajemen saat strategi mitigasi risiko direncanakan dan diselesaikan.
4. Tahap rekayasa (engineering)
Pada tahap ini, yang dilakukan adalah sebagai berikut:
- Menguji, coding dan mengembangkan software
- Menginstal software
- Membuat prototipe
- Mendesain dokumen
- Memeriksa suatu pengujan software
- Membuat laporan atas kekurangan dari software agar segera diperbaiki
5. Tahap evaluasi
Peran pelanggan sangat diperlukan pada tahap ini. Mereka dapat memberikan masukan dan tanggapan, mengevaluasi produk kerja dan memastikan bahwa produk yang dibutuhkan sesuai dengan semua ketentuan. Jika terdapat perubahan,semua tahapan akan diperbaiki sesuai dengan keputusan pelanggan.
Kelebihan dan Kekurangan Spiral Model
Kelebihan dalam menggunakan Model Spiral, yaitu :
- Perubahan-perubahan yang terjadi dapat diselesaikan secara sistematis
- Estimasi biaya menjadi mudah karena pembuatan prototipe telah selesai dalam fragmen yang kecil
- Manajemen dan analisis risiko yang lebih baik
- Pembangunan yang cepat dan mudah secara sistematis
- Manajemen waktu yang lebih baik
- Mudah dalam melakukan perubahan kebutuhan dan dokumentasi jika perubahan terjadi di tengah-tengah perubahan
- Produksi software terjadi lebih cepat
Kekurangan dalam menggunakan Model Spiral, yaitu :
- Tidak cocok ketika digunakan dalam proyek-proyek kecil
- Tidak terlalu berguna dalam proyek-proyek kecil
- Sulit dalam mengikuti strategi proyek kecil
- Kurang efisien dalam penerapan model spiral karena waktu yang digunakan
- Membutuhkan sumber pengalaman sebagai proses sehingga sangat kompleks
- Dalam melakukan proyek kecil, estimasi biaya akan sangat tinggi
- Risiko dalam tahap planning, jika terjadi perbedaan dalam jadwal pengembangan atau dalam anggaran belanja
Comments
Post a Comment